MATI SEBELUM MATI

MATI SEBELUM MATI
Matikan dirimu sebelum kamu Mati maka Mati yang Pertama itu seolah-olah bercerai RUH dan JASAD Tiada Daya dan Upaya Walau Sezarah pula pada hakikatnya hanya Allah jua pada hakikatnya.
Hanya Allah jua yang berkuasa
kemudian di Musyahadahkan di dalam Hati dengan Menyaksikan Kebesaran
Yaitu Sifat JALAL dan JAMAL-Nya dan Kesucian Nya.
Maka Mati Diri sebelum Mati Itu Ialah dengan Memulangkan Segala Amanah Allah

Yaitu Tubuh Jasad ini kepada yang Menanggung Amanah
Yaitu Ruhaniah jua ditariknya Nafas itu dengan hakikat memulangkan Dzat, Sifat, Af'al kita kepada Dzat, Sifat, Af'al Allah yang berarti Memulangkan Segala Wujud kita Yang Zahir kepada Wujud kita yang bathin (Ruh)
dan Pulangkan Wujud Ruh pada hakikatnya kepada Wujud yang Qadim

Maka selepas Mematikan Diri Yang Pertama
hendaklah melakukan Mi'raj
Yaitu Mematikan Diri Peringkat Kedua
Yang dinamakan Mati Maknawi
Yaitu hilang segala sesuatu didalam hatimu melainkan hanya berhadap pada Allah jua dengan meletakkan Nafas kita melalui Alam Anfas Yaitu antara dua kening merasa penuh limpah dalam Alam Kudus kita
Yaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya hatimu berhadap pada Allah Ta'ala jua

Mati Pada Peringkat Yang Ketiga adalah Mati segala usaha ikhtiar dan Daya Usaha Diri karena Diri kita ini tidak boleh melakukan sesuatu dengan kekuatan sendiri sebab Manusia itu sebenarnya memiliki Sifat Fakir, Dhaif, lemah dan hina di Naikkan Tanafas hingga ditempatnya dengan Sempurna di Nufus dengan melihat pada matahati itu dari Allah, dengan Allah, dan untuk Allah
Dari Allah menggerakkan Ruhaniah
Dari Ruhaniah menggerakkan Al-Hayat
Dari Al-Hayat menggerakkan Nafas dari Nafas Menggerakkan Jasad dan pada Hakikatnya itu Allah jualah yang menggerakkan semuanya pada pangangan Zahir Perbuatan hamba, tetapi pada pandangan Matahati Perbuatan Allah jua Maka Syuhud akan Allah pada Kosadnya (niat) dan segala gerak dan Diamnya
Sebagaimana firman Nya :
"Tiadalah engkau melempar ya Muhammad tatkala berusaha melempar, tetapi Allah Ta'ala jualah (pada hakekatnya) yang melempar tatkala itu"

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:
Write komentar